Laporan Komunikasi Data
Infra Red
Disusun Oleh:
Nama : Irfan Fahrurrozi
NIM : 14.11.7986
Kelas : 14-S1TI-06
SEKOLAH
TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2015
Ø LATAR BELAKANG
Komunikasi data infrared merupakan device digital pertama kali yang beredar di
pasaran sehingga penggunaannya cukup memasyarakat. Infra merah (Infrared) ialah sinar elektromagnet yang
panjang gelombangnya lebih daripada cahaya nampak yaitu di antara 700 nm dan 1
mm sehingga sinar infra merah termasuk cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat
dengan dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak
pada spectrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang
cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah ini akan
tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih
terasa/dideteksi.
Ø
TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Mengetahui konsep dasar infra red.
2. Melakukan pengamatan pada perangkat komunikasi
data infra red.
Ø
ALAT
DAN BAHAN YG DIGUNAKAN
1. 1 set PC/Laptop yang sudah
berisi program Code Vision dan Proteus ISIS.
2. 1 buah ISP Downloader AVR
3. 1 buah sistem minimum AVR
4. 1 buah I/O
5. 1 buah
transmiter dan receiver sinar infra red
Ø
PROSEDUR
KERJA
1.
Memahami
konsep rangkaian yang akan disimulasikan.
2.
Melakukan
pengamatan terhadap rangkaian yang akan disimulasikan.
3.
Mengikuti
prosedur rangkaian yang ada.
4.
Membuat
rangkaian komunikasi data infra red, baik virtual maupun real.
5.
Melakukan
input program ke dalam perangkat simulasi.
6.
Melakukan
pengamatan hasil rangkaian.
7.
Melakukan
kombinasi berbeda terhadap input yang dimasukkan ke dalam simulasi.
8.
Membuat
laporan tentang pengamatan.
Ø
HASIL
PRAKTIKUM
Syntax Pada Transmitter dan Receiver
Ø Pembahasan Hasil Praktikum:
Proses Transmisi Kode
Komunikasi data yang terjadi termasuk dalam UART (Universal Asynchronous
Receiver Transmitter) yaitu komunikasi
yang terjadi antara dua Mikrokontroler / IC-IC yang mempunyai kemampuan UART
dengan baud rate dan bentuk komunikasi data yang sama. Kecepatan
transmisi (Baud Rate) merupakan suatu hal yang amat penting dalam
komunikasi data seri asinkron, mengingat dalam komunikasi data seri asinkron clock
tidak ikut dikirimkan sehingga harus diusahakan bahwa kecepatan transmisi
mengikuti Standard yang sudah ada. Clock untuk transmisi data
dibangkitkan dengan sarana timer 1, timer 1 dioperasikan sebagai 8 bit auto
reload timer artinya TL1 bekerja sebagai timer 8 bit menerima clock dari
isolator kristal yang frekuensinya sudah dibagi menjadi 12, setiap pencacah
nilainya menjadi 0 maka nilai yang sebelumnya sudah disimpan di TH1 secara
otomatis diisikan lagi ke TL1, sehingga TL1 akan menghasilkan clock yang
frekuensinya diatur oleh TH1, clock ini berikutnya dibagi lagi dengan 32
sebelum dipakai sebagai clock untuk UART.
Teknik Penerimaan Pada Receiver
Cara
kerja IR receiver yaitu dengan menghubungkan rangkaian dengan seial port pada
komputer yang disesuaikan dengan pin yang digunakan. Serial port memberikan
tegangan astabil antara -12V dan 12V pada RTS (pin nomor 7). Tegangan yang
diperlukan adalah tegangan stabil +5V untuk sensor IR receiver. Diode D1
berfungsi melindungi rangkaian elektronis dari arus balik (arus negatif).
Kapasitor C1 membantu memberikan tegangan yang stabil arus yang keluar dari
IC2. Serial regulator IC2 memberikan output tegangan tetap stabil pada +5V.
Semua ground koneksi diinputkan pada GND (pin 5). Data output dari IR receiver
akan memberikan line DCD pada pin 1.
Ø KESIMPULAN
Sinar infra merah yang dipancarkan
oleh pemancar infra merah tentunya mempunyai aturan tertentu agar data yang
dipancarkan dapat diterima dengan baik di penerima. Oleh karena itu baik di
pengirim infra merah maupun penerima infra merah harus mempunyai aturan yang sama
dalam mentransmisikan (bagian pengirim) dan menerima sinyal tersebut kemudian
mendekodekannya kembali menjadi data biner (bagian penerima). Komponen yang
dapat menerima infra merah ini merupakan komponen yang peka cahaya yang dapat
berupa dioda (photodioda) atau transistor (phototransistor). Komponen ini akan
merubah energi cahaya, dalam hal ini energi cahaya infra merah, menjadi
pulsa-pulsa sinyal listrik. Komponen ini harus mampu mengumpulkan sinyal infra
merah sebanyak mungkin sehingga pulsapulsa sinyal listrik yang dihasilkan
kualitasnya cukup baik.
0 Comment to "Ulasan Komunikasi Data Infrared"
Post a Comment