Thursday 14 May 2015

Ulasan Komunikasi Data Infrared

Laporan Komunikasi Data
Infra Red



Disusun Oleh:

Nama                    : Irfan Fahrurrozi
NIM                      : 14.11.7986
Kelas                     : 14-S1TI-06

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
2015


Ø LATAR BELAKANG
Komunikasi data infrared merupakan device digital pertama kali yang beredar di pasaran sehingga penggunaannya cukup memasyarakat. Infra merah (Infrared) ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih daripada cahaya nampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm sehingga sinar infra merah termasuk cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak pada spectrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih terasa/dideteksi.

Ø TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini yaitu:
1.       Mengetahui konsep dasar infra red.
2.       Melakukan pengamatan pada perangkat komunikasi data infra red.

Ø  ALAT DAN BAHAN YG DIGUNAKAN
1.         1 set PC/Laptop yang sudah berisi program Code Vision dan Proteus ISIS.
2.         1 buah ISP Downloader AVR
3.         1 buah sistem minimum AVR
4.         1 buah I/O
5.         1 buah transmiter dan receiver sinar infra red

Ø PROSEDUR KERJA
1.       Memahami konsep rangkaian yang akan disimulasikan.
2.       Melakukan pengamatan terhadap rangkaian yang akan disimulasikan.
3.       Mengikuti prosedur rangkaian yang ada.
4.       Membuat rangkaian komunikasi data infra red, baik virtual maupun real.
5.       Melakukan input program ke dalam perangkat simulasi.
6.       Melakukan pengamatan hasil rangkaian.
7.       Melakukan kombinasi berbeda terhadap input yang dimasukkan ke dalam simulasi.
8.       Membuat laporan tentang pengamatan.


Ø HASIL PRAKTIKUM





Syntax Pada Transmitter dan Receiver




Ø Pembahasan Hasil Praktikum:
Proses Transmisi Kode
Komunikasi data yang terjadi termasuk dalam UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter) yaitu komunikasi yang terjadi antara dua Mikrokontroler / IC-IC yang mempunyai kemampuan UART dengan baud rate dan bentuk komunikasi data yang sama. Kecepatan transmisi (Baud Rate) merupakan suatu hal yang amat penting dalam komunikasi data seri asinkron, mengingat dalam komunikasi data seri asinkron clock tidak ikut dikirimkan sehingga harus diusahakan bahwa kecepatan transmisi mengikuti Standard yang sudah ada. Clock untuk transmisi data dibangkitkan dengan sarana timer 1, timer 1 dioperasikan sebagai 8 bit auto reload timer artinya TL1 bekerja sebagai timer 8 bit menerima clock dari isolator kristal yang frekuensinya sudah dibagi menjadi 12, setiap pencacah nilainya menjadi 0 maka nilai yang sebelumnya sudah disimpan di TH1 secara otomatis diisikan lagi ke TL1, sehingga TL1 akan menghasilkan clock yang frekuensinya diatur oleh TH1, clock ini berikutnya dibagi lagi dengan 32 sebelum dipakai sebagai clock untuk UART.

Teknik Penerimaan Pada Receiver
Cara kerja IR receiver yaitu dengan menghubungkan rangkaian dengan seial port pada komputer yang disesuaikan dengan pin yang digunakan. Serial port memberikan tegangan astabil antara -12V dan 12V pada RTS (pin nomor 7). Tegangan yang diperlukan adalah tegangan stabil +5V untuk sensor IR receiver. Diode D1 berfungsi melindungi rangkaian elektronis dari arus balik (arus negatif). Kapasitor C1 membantu memberikan tegangan yang stabil arus yang keluar dari IC2. Serial regulator IC2 memberikan output tegangan tetap stabil pada +5V. Semua ground koneksi diinputkan pada GND (pin 5). Data output dari IR receiver akan memberikan line DCD pada pin 1.

Ø KESIMPULAN
Sinar infra merah yang dipancarkan oleh pemancar infra merah tentunya mempunyai aturan tertentu agar data yang dipancarkan dapat diterima dengan baik di penerima. Oleh karena itu baik di pengirim infra merah maupun penerima infra merah harus mempunyai aturan yang sama dalam mentransmisikan (bagian pengirim) dan menerima sinyal tersebut kemudian mendekodekannya kembali menjadi data biner (bagian penerima). Komponen yang dapat menerima infra merah ini merupakan komponen yang peka cahaya yang dapat berupa dioda (photodioda) atau transistor (phototransistor). Komponen ini akan merubah energi cahaya, dalam hal ini energi cahaya infra merah, menjadi pulsa-pulsa sinyal listrik. Komponen ini harus mampu mengumpulkan sinyal infra merah sebanyak mungkin sehingga pulsapulsa sinyal listrik yang dihasilkan kualitasnya cukup baik.

Share this

0 Comment to "Ulasan Komunikasi Data Infrared"

Post a Comment